Salah satu makanan yang menjadi favorit warga Indonesia termasuk aku adalah menu berbahan dasar bakso. Dari zaman dulu hingga sekarang bakso memang terus berinovasi, baik dari hal hal positif seperti makin banyaknya varian bakso hingga ke hal-hal negatif semacam adanya kandungan berbahaya dalam penganan berbentuk bulat tersebut.
Aku sendiri sih tetap hobi makan bakso,meski perdebatan soal bakso tadi semakin meruncing. Semuanya aku kembalikan lagi sih ke selera masing-masing. Alhamdulillah, bak gayung bersambut, pada tanggal 9 mei 2018 lalu aku diundang dalam acara launching produk baru dari Great Giant Foods bernama BONANZA BEEF BAKSO.
Diacara tersebut, pikiranku soal bakso berhasil diputar kearah yang positifnya saja. Ditengah maraknya berita negatif soal bakso yang beredar dipasaran Indonesia, BONANZA BEEF BAKSO hadir menawarkan solusi terbaik menurutku.
BONANZA BEEF BAKSO ini mengandung 84% daging sapi (100% daging sapi tanpa tambahan daging lain), tanpa menggunakan pengawet, terjamin kualitasnya serta diproses secara halal dan aman pastinya.
Selain itu daging sapi yang digunakan dalam BONANZA BEEF BAKSO berasal dari peternakan sapi yang dirawat sendiri dengan menerapkan good farming practise yang menjamin kesejahteraan hewan (Animal Welfare), keamanan pangan (food safety) dan diproses secara halal serta good manufacturing practise.
Peluncurannya yang berdekatan dengan bulan puasa ini bukan tanpa alasan pastinya. Hal ini dilakukan semata-mata dengan harapan kalau BONANZA BEEF BAKSO dapat menjadi alternative menu sahur, menu buka puasa dan menu lebaran, karena BONANZA BEEF BAKSO ini terbukti mengandungprotein tinggi yang berasal dari dagingnya, serta mudah dalam proses penyajiannya saja sehingga BONANZA BEEF BAKSO aman, enak dan bergizi.
Fyi aja nih, saat ini kebutuhan nutrisi yang berasal dari daging sapi bagi masyarakat Indonesia masih lumayan tinggi. Sebab berdasarkan keterangan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito tahun 2017, konsumsi daging sapi di Indonesia masih cukup rendah, yakni 2,9 kg/ kapita/tahun.
Dan yang menyebabkan rendahnya tingkat konsumsi daging sapi tersebut tak lain adalah adanya kekhawatiran terkait isu pencampuran daging sapi dan juga penggunaan bahan pengawet yang tadi juga sudah aku jelaskan diawal. Belum lagi adanya kalangan masyarakat yang mengembangkan program diet tanpa konsumsi produk hewani yang semakin membuat tingkat konsumsi daging di Indonesia amat rendah.
Padahal seharusnya ada banyak manfaat yang bisa kita ambil tiap kali kita mengkonsumsinya, baik dalam bentuk daging secara utuh maupun produk olahannya seperti bakso itu sendiri. Dengan mengkonsumsi protein hewani secara teratur akan menjadikan tubuh kita memperoleh asupan pangan nutrisi secara berimbang.
Berkenalan dengan BONANZA BEEF BAKSO semakin meyakinkanku meneruskan hobi makan bakso ku pastinya. Karena tidak semua bakso itu jahat...
Jadiiii.... masih takut konsumsi bakso kah...?